Guruku Teladanku
Di mata kita guru yang satu ini adalah sosok yang sangat bersahaja, Hj.
Ulfa Hayati Muzayanah, M.Ag. Siapa sih yang tidak tahu bagaimana beliau
memberikan wejangan kepada kita tentang hidup kedepan yang penuh dengan
rintangan. Selama tiga tahun kita diberikan pemantapan, penjelasan, dan
pengetahuan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Di MAN Rengel guru yang satu ini merupakan guru
yang tidak pantang menyerah, apalagi baru-baru ini beliau menjadi driver
madrasah kita untuk meraih prestasi adiwiyata tingkat nasional. Kepiawaian
beliau menghadapi permasalahan berat seperti ujian nasional yang tampak
amburadul selalu dijalaninya dengan penuh kesigapan dan keikhlasan.
Guru yang mengayomi empat putra di keluarganya
ini sangat mengedepankan kemajuan-kemajuan madrasah, hal ini jelas sekali bahwa
setiap tahunnya beliau dan teman guru yang lain mampu membina anak didiknya
meraih beberapa prestasi di bidang kompetisi yang diadakan oleh berbagai
universitas.
Kita semua tahu guru adalah orang lain yang paling berjasa dalam hidup
kita. Beliau membimbing kita tentang tata cara menjalani hidup dimulai dengan
membuka pola pikir, agar kita menjadi manusia yang “melek”. Dan membimbing kita
agar mampu menyelesaikan persoalan hidup dengan sampel soal latihan maupun soal
ujian yang ia berikan. Ia selalu memerhatikan kita dengan mengabsen pada setiap
pertemuan, dan memberikan pesan yang mendalam agar kita kelak mampu menjalani
hidup dengan penuh tanggung jawab.
Kini saatnya bu Ulfa pantas meraih guru TELADAN SMA/MA versi Semen Indonesia dan Kemdiknas Tuban serta
Juara II guru BERPRSETASI SMA/MA se-Kabupaten Tuban versi Kemdiknas Kabupaten Tuban tahun 2013. Hidup MAN
Rengel, Hidup Kemenag Tuban. Angkat topiku untukmu bu Hj. Ulfa Hayati
Muzayanah, M.Ag. semoga namamu membuat ukiran baru di kalangan pendidikan
kushusnya Kemenag Tuban. Amin!
Di pandangan kita guru adalah teladan, panutan, tempat bermuaranya kebaikan
karena ilmu yang ia berikan. Dan itu merupakan hal yang seharusnya ada pada
mereka. Begitu banyak dari mereka yang siang malam hanya memikirkan bagaimana
anak didiknya bisa menjadi manusia seutuhnya.
Ketika di sekolah ada siswa yang nakal, ia bimbing agar menjadi baik.
Ketika ada murid yang tidak mampu membayar uang sekolah, maka sang guru
melakukan berbagai upaya agar anak didiknya bisa tetap sekolah. Dengan membantu
secara langsung, mengajukan ke pihak sekolah agar siswa tersebut dibebaskan
dari biaya yang memberatkannya, atau dengan mengajukan ke instansi yang
memiliki otoritas di bidangnya. Asalkan anak didiknya dapat berprestasi dan tetap
bersekolah.
Sebegitu besarnya pengorbanan guru kadang tidak ada bekasnya di para
peserta didik yang pergi ditelan waktu. Mereka seolah tak pernah peduli akan
jasa guru-guru yang mulia tersebut. Celakanya, masih ada saja yang mendurhakai
para guru dengan tingkah polah mereka yang buruk di lingkungannya. Sungguh
mengecewakan!
Fenomena tersebut tidaklah sepenuhnya salah, karena guru jua manusia yang
memiliki keluarga, keinginan dan ambisi. Yang menjadi masalah adalah
ketidakberimbangan antara perannya sebagai guru dan ambisinya itu.
Guru adalah orang yang selalu ada ketika kita merasa butuh seorang
penyejuk, ketika orang tua kita kurang perhatian karena sibuknya, maka
merekalah yang ada dan terus membimbing kita agar kita menjadi manusia
seutuhnya. Semoga Allah senantiasa menjaga mereka, khususnya bu Hj. Ulfa Hayati
Muzayanah, M.Ag. Selamat ya Bu, semoga dengan predikat juara II guru berprestasi dan guru teladan SMA/MA tahun 2013 semakin nenebarkan bau harum yang dapat memicu kemajuan madrasah kita, Amin!
yor
0 komentar:
Posting Komentar