back to top

Sabtu, 12 Januari 2013

SIDIK JARI, BUKAN BAYI`

Posted by Achmad On 08.05 | No comments


Cap Jempol (Jawa)
Sidik jari (fingerprint) adalah hasil reproduksi cap jempol baik yang sengaja diambil, dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah tersentuh kulit telapak tangan atau kaki. Kulit telapak adalah kulit pada bagian telapak tangan mulai dari pangkal pergelangan sampai kesemua ujung jari, dan kulit bagian dari telapak kaki mulai dari tumit sampai ke ujung jari yang mana pada daerah tersebut terdapat garis halus menonjol yang keluar satu sama lain yang dipisahkan oleh celah atau alur yang membentuk struktur tertentu.

Sidik Jari untuk Identifikasi
Identifikasi sidik jari, dikenal dengan daktiloskopi adalah ilmu yang mempelajari sidik jari untuk keperluan pengenalan kembali identitas orang dengan cara mengamati garis yang terdapat pada guratan garis jari tangan dan telapak kaki. Daktiloskopi berasal dari bahasa Yunani yaitu dactylos yang berarti jari jemari atau garis jari, dan scopein yang artinya mengamati atau meneliti. Kemudian dari pengertian itu timbul istilah dalam bahasa Inggris, dactyloscopy yang kita kenal menjadi ilmu sidik jari.
Fleksibilitas dari gelombang pada kulit berarti tidak ada dua sidik jari atau telapak tangan yang sama persis pada setiap detailnya. Pengenalan sidik jari melibatkan seorang pakar, atau sebuah sistem pakar komputer, yang menentukan apakah dua sidik jari berasal dari jari atau telapak yang sama.

Sejarah Ilmu Sidik Jari di Indonesia
Ilmu sidik jari di Indonesia khususnya di kalangan kepolisian dirintis oleh seorang desertir SS Nazi Jerman yang lari ke Belanda dan kemudian ditempatkan di Makassar oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai perwira polisi. Setiap taruna Akpol di Indonesia mengenal namanya sebagai perintis sidik jari di kalangan kepolisian Indonesia.

Fungsi Sidik Jari
Fungsinya adalah untuk memberi gaya gesek lebih besar agar jari dapat memegang benda-benda lebih erat. Sidik jari manusia untuk keperluan identifikasi karena tidak ada dua manusia yang memiliki sidik jari persis sama. Hal ini mulai dilakukan pada akhir abad ke-19. Sidik jari kaki bayi juga diambil di rumah sakit untuk identifikasi bayi. Ini bertujuan mencegah tertukarnya bayi yang sering terjadi di rumah sakit.

Sidik Jari bukan Bayi
Di kalangan pendidikan telah diterapkan absen yang berjenis fingerprint, hal ini dimungkinkan bagi bapak dan ibu guru untuk identifikasi kehadiran pada setiap minggunya dengan beban kerja bagi PNS 37,5 jam kehadiran perminggu.  Sehingga kehadiran bapak ibu guru dalam bekerja dapat diketahui dengan mudah. Bila dilihat dari segi ketepatan alat ini sangat otentikasi yang menggunakan identitas biometric dari penggunanya dan bila dilihat dari bentuknya alat ini hanya seukuran kotak kue, sehingga mudah digendong kemana-mana. Kegiatan di luar sekolah pun fingerprint ini sangat membantu guru menyetor sidik jari sebagai bukti check in dan check out.
Fingerprint bukan bayi pengabsen yang bisa digendong kemana-mana, tetapi absen sidik jari merupakan bentuk keikhlasan kita dalam pengabdian guru sesuai dengan beban kerja yang wajib dilakukan sebagai pegawai. Absen fingerprint ini hanya mempermudah proses login karena penggunanya tidak perlu mengingat nama user dan password.
Sebenarnya, hal yang baik dalam absensi ini bukan digendong kemana-mana, tetapi bagaimana sekolah membuat kebijakan tentang absensi misalnya dengan membuat berita acara bagi guru atau karyawan yang pada hari tertentu mengikuti kegiatan akbar di kantor instansinya dengan bentuk absen tertulis, sehingga bagi guru dan karyawan yang tidak mengikuti kegiatan di luar sekolah (piket) dapat absen di kantor. Alhasil bagi guru atau karyawan yang mendapat tugas lain bisa tidak hadir pada hari-hari tertentu, untuk itu kebijakan membuat absen yang disertai dengan berita acara merupakan sebuah keharusan dan dapat dipertanggungjawabkan.
                                                                                                         
                                                                                                                       Referens Fengerprint, Roy  

0 komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya